Indiajuga adalah tinggi iaitu 8.5 per 1000 jumlah kelahiran berbanding dengan kadar HASIL KAJIAN Seramai 90 orang wanita yang berumur di antara 15 -45 tahun terlibat dalam kajian ini dan merangkumi 80% kadar penglibatan berbanding dengan kiraan saiz sampel diperlukan. Purata umur responden adalah 30.04 ± 7.8 tahun. Hasil dari 15,45 per 0,005Tujuandari penelitian ini adalah memisahkan eugenol dari minyak cengkeh dengan menggunakan distilasi fraksinasi, dimana eugenol diperoleh dari residu hasil fraksinasi minyak cengkeh. Hasil fraksinasi tersebut kemudian dianalisis kandungan egugenolnya untuk 500 0.658 666.628 66.661 235.3 508.45 455.54 400 0.526 533.302 53.329 226.3 499.45 terjawab • terverifikasi oleh ahli 15,45 = / 1000,005 = 5/ / 0,005 = 15,45 0,005 = 5/ = x = = ajggg kg ada jwban ny tll kak gimana sih gak ada jawaban nya 15,45 / = 15450 / 5 = 3090Semoga bermanfaat Hmmmmm,Dimana Jawabanya Sembunyi tau nih gk jelas dh kolntl Pertanyaan baru di Matematika 6. Diberikan sebuah data 5,8,3,6,7,8,8,9,10,8. B. 6,3 5,2 7. Tentukan median dari data berikut Tentukan mean data tersebut adalah 2. a. Pada peta tertulis skala 1 Jika jarak pada peta 18 cm, tentukan jarak sesungguhnya. b. Jika jarak sesungguhnya 72 km, tentukan jarak pa … da peta. Jawab EE. Andi berjalan dari rumah menuju sekolah dari rumah Andi berjalan sejauh 30 meter ke arah timur kemudian di lanjutkan 40 meter ke arah Utara berapakah … jarak terdekat dari rumah Andi ke sekolah tolong di jawab menggunakan cara b 10/2d 18 Tentukan posisi titik titik terhadap sumbu x dan yProporsisuatu komunitas terjangkit sejenis penyakit tertentu adalah 0.005. Suatu tes dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Jika seseorang terjangkit penyakit, peluang bahwa tes tersebut memberikan hasil positif adalah 0.99. Jika seseorang tidak terjangkit penyakit, peluang bahwa tes memberikan hasil yang positif adalah 0.01.
Smoking is a health problem in Indonesia and one of the main factors of several chronic diseases that can lead to death, although many smokers are aware and admit that smoking can lead to cancer. WHO estimates that the number of smokers in Indonesia in 2025 will increase to 90 million people, or 45% of the total population. Some adolescents think that smoking is a need to relax or other reasons that make smoking commonplace. The proportion of smoking among people aged ≥10 years in Indonesia with smoking behavior every day is and occasional smoking is This study aims to determine the level of knowledge, attitudes and smoking behavior in adolescents. The research method used is correlational with cross sectional approach. The population in this study were students and female students at SMKN Kota Jambi, the sampling technique with accidental sampling was 49 people. The instrument used was a questionnaire. The collected data were analyzed by univariate and bivariate and statistical tests were performed using the ch-square test. The results showed that most of the respondents had good knowledge of a positive attitude of and the majority of adolescents did not smoke The statistical test results showed no significant relationship between knowledge and smoking behavior P> but there was a significant relationship between attitude and smoking behavior in adolescents P but there was a significant relationship between attitude and smoking behavior in adolescents P namun terdapat hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku merokok pada remaja P 0,005 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku merokok pada remaja. Tabel 3. Hubungan Sikap dengan perilaku merokok pada remaja Tabel 3 menunjukkan bahwahasil uji statitsik dengan chi square nilai p value 0,005 dan hasil uji statistik antara sikap dengan perilaku merokok terdapat hubungan bermakna dengan nilai p value <0,005. SARAN Diharapkan Pihak sekolah melibatkan orang tua dalam upaya mencegah dan mengintervensi perilaku merokok pada remaja lebih intensif, membuat informasi-informasi terkait larangan merokok dengan gambar-gambar yang di pasang dilingkungan sekolah serta melakukan monitoring dan evaluasi secara kontinyu serta bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk sosilaisasi dan pendampingan. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan hubungannya dengan status penyakit periodontal remaja kota medan” Tesis S2 Universitas Sumatra Utara. Medan 2009. Kesejahteraan Nasional/ Susenas 2001. Badan Pusat Statistik BPS Jakarta. 2001 Dian Petrici S, Alessandra Saija, Nathalie E Kailola. Tingkat pengetahuan dan Sikap Responden tentang perilaku merokok pada remaja di SMKN 3 Ambon Tahun 2019. PAMERI Volume 2, Nomor 1 April 2020, ISSN 2686-5165 Hermina Husein, Maria Kurnia Menga Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 1, No. 1 2019 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2018. Jakarta, 2018. Kemenkes RI. 2013. Iiniilah 4 Bahaya Merokok Bagii Kesehatan Kemenkes RI 2015. Pusat Data dan Informasi Infodatin 2015 Perilaku merokok Masyarakat Indonesia berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013. Kemendikbud2018 . Rokok Hambat Capaian SDGs 2030. https.// Muhammad Rachmat, Ridwan Mochtar ThahaMuhammad Syafar. Perilaku Merokok Remaja Sekolah Menengah Pertama. Jurnal kesehatan Masyarakat Nasional vol 7 no 11 juni 2013 Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi JABJ Vol 10, No 2, September 2021 DOI p-ISSN 2302-8416 e-ISSN 2654-2552 318 Nasution, Perilaku Merokok pada Remaja. Medan Universitas Sumatra Utara. 2007 Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta Rineka cipta. 2007 Sulistyawan, Ade. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok kota tangerang selatan tahun 2012. WHO Tobacco data. 2016 Uswatun HasanahZahratul HayatiMerokok merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi di Indonesia serta menjadi salah satu faktor utama dari munculnya berbagai macam penyakit hingga menyebabkan kematian. WHO memperkirakan jumlah perokok yang tersebar di Indonesia sampai tahun 2025 yakni meningkat hingga mencapai 90 juta orang bahkan 45% dari jumlah populasi menganggap bahwa rokok merupakan suatu kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait faktor risiko perilaku merokok pada usai remaja berdasarkan kajian review literature review. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan literature review. Penelitian ini juga menggunkaan penelitian-penelitian terdahulu dengan kriteria terindeks Sinta 2, 3, 4 dan 5 serta waktu publikasi maksimal 5 tahun terakhir. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan perilaku merokok yakni pengetahuan tentang rokok sehingga dapat mempengaruhi sikap remaja dalam menentukan sikap, kemudian peran orang tua dalam mengomunikasikan bahaya terkait rokok, pengaruh teman sebaya saat berkumpul, pengaruh iklan yang disiarkan di televisi maupun sosial media, uang saku yang diberikan pada sang anak serta adanya rasa ingin tahu atau coba-coba dalam mengonsumsi rokok. Merokok merupakan salah satu pemicu munculnya berbagai macam jenis penyakit hingga menyebabkan kematian, maka diperlukan sosialisasi terkait bahaya merokok pada kalangan remaja sehingga terhindar dari berbagai macam faktor pemicu timbulnya rasa ingin tahu untuk mengonsumsi rokokResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
Tujuandari penelitian ini adalah mengetahui pe rbedaan antropometri anak usia 7-12 tahun di dataran rendah Sekolah Dasar Negeri 1 Bantur. Dari hasil analisis data, Hasil yang diperoleh dari tes antropometri pada kelas 1 dan 2 memiliki signifikansi .488 > 0.05, kelas 2 dan 3 yaitu .001KP1: Isolat asal jaringan tanaman Kacang Panjang di Indralaya umur 45 hari KT1 : Isolat asal jaringan tanaman Kacang Tanah di Indralaya umur 1 bulan Tabel 2 menunjukkan bahwa isolat P31 menyebabkan per-tumbuhan yang terbaik dibandingkan isolat lainnya. Isolat ini mampu menyumbangkan 10 mg kg-1 IAA keWaktuoperasi otomatis dihitung oleh sistem dari data waktu operasi yang diinput pada menu titik penaatan. Apabila data waktu operasi tidak lengkap, maka data pemantauan tidak bis
dialirkanadalah sebanyak 30 mL dan hasil elusi kemudian ditampung ke dalam tabung ultrasentrifus (Biologix, China) berukuran 15 mL (sebanyak 10 mL per tabung). Larutan yang telah ditampung kemu-dian disimpan di dalam refrigerator dengan suhu 6°C dan langsung digunakan untuk penelitian tahap selanjutnya.
dan0.01; material dasar 2 : 0.005 dan 0.0031; material dasar 3 : 0.0007 ; 0.0005 ; 0.0003 dan 0.00015. Untuk masing-masing kemiringan dasar, adalah material alam yang diperoleh dari Sungai Krasak dengan tiga variasi material, yaitu material dasar 1 dengan d 50 15 Dari hasil perhitungan angkutan sedimen dasar untuk data penelitian ini sCWD5.